Rabu, 31 Desember 2008

Rumah Fetty 211208-SOS3

Ass,..

Kang Irwan,
Ini ada lagi foto-foto dari SOS3 yang pd hari Minggu, 21/12/08, kumpul di rumahnya Fetty Mulyati di Cibubur.
Yang dateng kalo gak salah 26 orang (incl. tuan rumah).
Pada kesempatan ini kami sepakat banget dan berjanji untuk hadir di acara Reuni Angkatan '89 nanti.

Just info aja,...
Pada kesempatan itu, kami (sy, Ida, Ujang, Lili, dan Titin) sempet berkunjung ke rumah anaknya alm EMA PUSPITA DEWI.
Dan menyampaikan sedikit bingkisan (tilam kadeudeuh) dari temen2 SOS3.
(ini spontan aja ketika kita ngumpul dihari itu,..... sekalian arah pulang,....)

Oh iya,...
Buat temen2 SOS3 yg belum tau, Reuni Angkatan '89 akan dilaksanain Minggu, 8 Februari 2009 nanti.
Tolong catet hari dan tanggalnya.
Sedangkan teknis perdaftaran dll-nya, akan kita bicarakan (di rumah Awink), sesuai dg rencana kita utk ngumpul sebelum Reuni Angk'89.
(Siapa tau ada yg mo nalangin dulu,... hehehe,.....)
Yg laennya akan saya beri tau lewat SMS/ telp nantinya.
Yg jelas,... sy, Ujang, Ida, Fetty, Resmi, Iyus, Awink dan beberapa temen yg laennya akan jadi "collector" utk pendaftaran reuni ini.

Mohon dukungan dan kekompakannya agar Reuni Angk'89 ini sukses,.......

"SELAMAT TAHUN BARU 2009-semoga di hari esok kita bisa lebih baik lagi,....."

Hatur nuhun,

Wassalaam,
Cecep Rosmali
Warehouse
REHAU Sales Office, Indonesia
PT. REHAU Indonesia, Jl. Jababeka IIE Block C No. 15i
Jababeka Industrial Estate I, Cikarang 17550 – INDONESIA
Gen : +62 21 893-4720 / Fax : +62 21 893-4720
cecep.rosmali@rehau.com

Rumah Dianna 301108

Ass,....

Kang Irwan,
Ini ada beberapa foto dari SOS3 yg pernah ngadain pertemuan dirumah Dianna Anggraeni, Minggu 30/11/08.
Pertemuan ini dalam rangka ngumpulin data temen-temen dari SOS3 untuk acara hajatan Reuni Angk' 89 di 8 Feb 2009 nanti.
Yang hampir 20 tahun nggak ada komunikasi sama sekali.

Pada kesempatan ini, saya ingin menghaturkan terima kasih dan jempol banget buat :
Kang Irwan yang udah memprakarsai pertemuan di SMA (lupa tanggalnya tuch!!)
Teh Resmi, Ida Sri Wati, Ujang Sunandar dan semua rekan2 SOS3 yg kompak banget ngumpulan temen2nya.
(Saya mah cuma terima laporannya aja, kalo mereka nemuin, kasih ke saya, saya terima jadi,..hehehehe,....)

Fotonya udah saya compress (nuju demam panginten???), jadi agak blur.
Lantaran mo ngisi langsung galeri di blog,.... belum tau caranya,.....!!!
Sebenarnya foto-foto ini pengen saya tambahkan ke galerinya Kelas Sosial 3.
(Juga masih banyak foto-foto yg laen dan foto-foto jadul dari SOS3,.......)

Salam buat temen2 yg lain di Angkatan '89.
Punten, can tiasa ngahadiran pertemuan di rumah Teh Decy.
Insya Allah, Sabtu enjing mah upami teu aya wagelan, bade diusahakeun hadir,...

"SELAMAT TAHUN BARU 2009-semoga di hari esok kita bisa lebih baik lagi,....."

Hatur nuhun,
Wassalam.......

Cecep Rosmali
Kelas 1.2 / SOS3

Selasa, 30 Desember 2008

Cara gabung dan ngisi blog,...

Ass,.
Kumaha sich Kang, cara ngisi dan gabung diblog teh?
Saya punya beberapa foto dari SOS3 (saya collect dari beberapa temen) dan juga foto-foto terbaru SOS3, tapi lumayan gede kalo dikirim lewat email.
Kumaha carana, pasihan terang atuh??

Hatur nuhun sateuacanna,..

Wassalam,...
Cecep Rosmali
Warehouse
REHAU Sales Office, Indonesia
PT. REHAU Indonesia, Jl. Jababeka IIE Block C No. 15i
Jababeka Industrial Estate I, Cikarang 17550 – INDONESIA
Gen : +62 21 893-4720 / Fax : +62 21 893-4720
cecep.rosmali@rehau.com

Rabu, 24 Desember 2008

Di Peng-Ujung Tahun 2008

Tak terasa, yach memang tak terasa sejak milis ini dibuka, Agustus 2008 dan mulai saat itu berdatangan teman-teman yang bergabung ke milis, saling memberi informasi yang kita harapkan dapat mempererat rasa persaudaraan kita ini.

SMANSASI'89 lewat komunitas ini kita saling mneyapa dalam bentuk blog dan milis, lewat komunitas ini kita bercanda dan lewat komunitas ini pula kita menemukan rekan2, sahabat bahkan saudara kita yang pernah tidak kita ketahui rimbanya.

Saya sebagai moderator amat berharap agar komunitas ini dapat menjadi wadah kita didalam melakukan segala kegiatan yang tentunya berhubungan dengan kita, dari kita dan untuk kita.
Semoga milis ini menjadi ajang komunikasi yang bebas dan terbuka yang tentunya dengan embel-embel bebas tetapi tetap bertanggung-jawab.
Ndak usah terlalu serius yach, seriuspun boleh asal santai, saya pikir teman2 sudah bisa bijak dalam hal ini.

Ssebagai penutup nich Tahun 2008 ini data yang sudah berhasil ana kumpulin.
Last Update : 16 Desember 2008 (data bisa diunduh dari blog)

Fisik 1--15 of 41 (Ari bilang : udah 27 tp dt blm masuk tuch)
Fisik 2--30 of 37 (Decy bilang : udah 36 tp dt blm masuk tuch)
Biologi 1--28 of 41
Biologi 2--16 of 46
Biologi 3--10 of 42
Biologi 4--18 of 44
Sosial 1--7 of 48
Sosial 2--10 of 49
Sosial 3--35 of 47
Budaya--1 of 19

Jumlah seluruh Siswa : 414 orang
Yang Udah terdata di Database : 170 orang
Yang sudah mendahului kita : 7 orang
Yang ikut milis : 69 orang

Okeh guys PR kita nich untuk berikutnya tetap berusaha mencari dimana temen2 yang lain berada, dan jangan lupa setiap informasi yang didapat bisa diberikan baik lewat milis ataupun ke call centre.

Ana mo pamit dulu nich untuk waktu yang agak lama (libur, 25 Des '08 s/d 4 Jan '09), maklum yach namanya juga fasilitas masih pake kantor punya nich.

Okeh ana ucapin "SELAMAT TAHUN BARU 2009"
Percayalah kalau kita melakukan segala sesuatu dengan bersama-sama, maka itu akan menjadi lebih mudah dan ringan apa lagi semua dilakukan dengan
" PENUH SEMANGAT " dan
" PENUH PERSAUDARAN "
" TOGETHER in BROTHERHOOD SPIRIT"

Salam Spirit,
Irwan (1.5,Bio1)
-----------------


Selasa, 23 Desember 2008

CERITA SUKSES ????, KELINCI SAKTI

Se-ekor kelinci sedang duduk santai di tepi pantai,
Tiba tiba datang se-ekor rubah jantan besar yang hendak memangsanya,
Lalu kelinci itu berkata: "Kalau memang kamu berani, hayo kita berkelahi di dalam lubang kelinci, Yang kalah akan jadi santapan yang menang, dan saya yakin saya akan menang."

Sang Rubah jantan merasa tertantang,"dimanapun jadi, Masa sih kelinci bisa menang melawan aku ?" Merekapun
masuk ke dalam sarang kelinci, Sepuluh menit kemudian sang kelinci keluar sambil menggenggam Setangkai paha
rubah dan melahapnya dengan nikmat.

Sang Kelinci kembali bersantai,Sambil memakai kaca mata hitam dan topi pantai Tiba tiba datang se-ekor serigala besar yang hendak memangsanya, Lalu kelinci berkata :" Kalau memang kamu berani, hayo kita berkelahi di dalam lubang kelinci,Yang kalah akan jadi santapan yang menang, dan saya yakin saya akan menang."Sang serigala merasa tertantang, " dimanapun
jadi, Masa sih kelinci bisa menang melawan aku ?"
Merekapun masuk ke dalam sarang kelinci, Lima belas menit kemudian sang kelinci keluar sambil menggenggam
Setangkai paha serigala dan melahapnya dengan nikmat.

Sang kelinci kembali bersantai, Sambil memasang payung pantai dan merebahkan diri diatas pasir, Tiba tiba datang se-ekor beruang besar yang hendak memangsanya, Lalu kelinci berkata :" Kalau memang kamu berani, hayo kita berkelahi di dalam lubang kelinci,Yang kalah akan jadi santapan yang menang, dan saya yakin saya akan menang."Sang Beruang merasa tertantang, " dimanapun jadi, Masa sih kelinci bisa menang melawan aku ?"
Merekapun masuk ke dalam sarang kelinci, Tiga puluh menit kemudian sang kelinci keluar sambil menggenggam
Setangkai paha Beruang dan melahapnya dengan nikmat.

Pohon kelapa melambai lambai, Lembayung senja sudah tiba, habis sudah waktu bersantai, Sang Kelinci
melongok kedalam lubang kelinci, sambil melambai "Hai, keluar, sudah sore, besok kita teruskan !!"
Keluarlah se-ekor harimau dari lubang itu, sangat besar badannya. Sambil menguap Harimau berkata "
Kerjasama kita sukses hari ini, kita makan kenyang Dan saya tidak perlu berlari mengejar kencang."
Nb.
Winner selalu berfikir mengenai kerja sama, sementara
Looser selalu berfikir bagaimana menjadi tokoh yang paling berjaya.
Untuk membentuk ikatan ukhuwah harus ada kerendahan hati dan keikhlasan bekerja sama:
(MESKIPUN) DENGAN SESEORANG YANG KELIHATANNYA TIDAK LEBIH BAIK DARI KITA

salam,
Irwan (1.5, Bio1)

Rabu, 17 Desember 2008

Tanggapan Untuk Awink


Terharu dan gak habis pikir! Itu yg hinggap dibenak ketika membaca e-mail temen gw Awing. Terharu karena dgn mantap, to the poin, kawan ini menyentak hati bahwa ada yg luput dari perhatian kita selama ini, ada kawan sepermainan di SMA dulu sedang butuh perhatian kita, sedang butuh dibantu, butuh dihibur atau sekedar disapa dan diketahui keberadaannya.

Sementara kita mungkin sedang asyik memikirkan mo ganti hp, ganti notebook, atau dg semangat sedang milih2 type kendaraan baru untuk di beli atau di kredit.

                Gak abis pikir, si Awing tuh SMAnya mana sih koq punya hati sebening itu? He..he..he..

 

Mungkin karena dah ga ketemu bertahun-tahun maka kawan SMA ga masuk dalam keseharian kita, ngga masuk dlm perbisnisan, ga masuk dalam hitungan orang yg patut kita tolong atau dimintai tolong, karena memang kita jarang mendengar kabar mereka secara keseluruhan. Di era komunikasi ini hubungan kita justru nyaris putus. Thanks to Decy yg dg santun menyadarkan bahwa kawan2 adalah bagian dari kita baik dimasa lalu atau di ke-kinian, bahwa ada masa dimana dulu kita pernah ber-tahun dalam kebersamaan, kenapa sekarang kita tak boleh merajut kebersamaan itu lagi?

 

Hambatan pasti ada, mencari dan meyakinkan donatur, meyakinkan teman bahwa pertolongan kita tidak bermaksud merendahkan, cara dan bentuk pendistribusian bantuan, semua itu membutuhkan input dari rekan2 semua tapi semua pasti teratasi jika ada kemauan.

Thx buat Budi dgn idenya yg aplikatif, mungkin bisa langsung kita petakan lokasi2 yg komunitas alumninya agak banyak spt Bekasi dan sekitar, Depok dan sekitar, Jakarta, Bogor dan sekitar atau lokasi2 lainnya.

Untuk Decy, mungkin bisa segera disalurkan bantuan pada pihak yg sudah dibicarakan malam itu, meski jumlahnya kecil karena saldo baru 3jt-an tapi itu sdh menunjukkan keseriusan. Supaya jumlahnya lebih manusiawi mungkin moderator blog/milis bisa mensosialisasikan no rekening komunitas (BCA, 066 2447 305) sebelum hari distribusi, jadi saldo bisa bertambah. Yg kerja di Telkom bisa bantu sosialisasi via SMS.

Selebihnya gue setuju sama Budi, hayu segera kita mulai!

 

Buat seluruh teman2 angkatan 89 SMAN1 Bekasi, Salam sukses….

 

Fajar Baharudin

17, Bio1

 

"Kehidupan sehari-hari kita adalah tempat ibadah kita yang sebenarnya."
-- Khalil Gibran, 1883-1931

Program Angk. 89 (5)

Holla Awing,
 
Gw juga sependapat dengan ide2 lo....dan rasanya memang hal2 itu yang ada di "benak" temen2 yang lain...(termasuk gw juga)..yuuukkk kita mulai dari yang kecil2 dulu..dari mulai "hunt" data seperti yang ditulisin Awing terus mulai gerak sedikit2...buat penggalangan dana..(semampu kita masing2...yakin banget dari yang sedikit2 kalo dimulai dengan niat yang baik dan konsisten insyaAllah bisa berbuah baik...)...
 
Buat Irwan, Deccy dan semua temannnz (sorry juga nggak bisa gw sebut satu2 karena pasti ada yang kelewat), khususnya yang sudah berjibaku dalam mempersiapkan "acara reuni".sorry berrrrrraaaaaatttt. ..mohon maaf lahir batin... gw beberapa kali ndak hadir di rangkaian rapat persiapan..coz kebetulan jadwalnya selalu berbenturan dengan acara di rumah or kerjaan...   tapi bukan berarti gw nggak "perhatian" dengan acara itu or keluarga besar kita lho...ini hanya masalah waktu aja....INTINYA gw tetep semangat dan siap mendukukung. ..!! hehehe.. InsyaAllah rapat berikutnya gw hadir...
 
Tetap semangat !!! Again, maaf kan daku ya...
 
Agung Nugroho
1-2, Bio 1
 


program Angk. 89 (4)

Dear Awing,

Gw sempet terharu nih baca ide2 lo, nggak masalah panjang tp isinya
bener2 bermutu en menyentuh. For all my Friend mari kita dukung idenya
Awing dan utk rekan2 panitia reuni tetep semangat ya sampai
terlaksananya acara kita nanti.

Ari Yusman/1.7 Fis 1
 



Program Angk. 89 (3)

Untuk saat ini metode yang sudah dibuat adalah dengan menunjuk wakil dari setiap kelas (masing 2 orang),
Nah para wakil kelas ini lah yang kami sangat harapkan kehadirannya, tentunya untuk dapat berkumpul setiap ada kegiatan yang akan diadakan oleh Komunitas.

Untuk diketahui rekan2, para wakil kelas itu adalah :

Fisik 1    :  Ari Yusman (0812 8214 738) - Argo Rino Semeru (0812 838 0905)
Fisik 2    : Decy Wijaya (0812 1039 166) - Bondan Permadi (0812 1981373)
Bio 1       :  Agung Nugroho (0815 8768 000) - Fajar Baharudin (0818 0880 1910)
Bio 2      : Deni Handoko (021-7085 5460) - Susanti Eko (0856 8393 090)
Bio 3    : Edy Kurniawan (0811 654 781) - Mursalin Guci (021-9349 8778)
Bio 4    : Bawuk Fitri (0811 954 573) - Waskito Pribadi (0812 9342 170)
Sos 1    : Aida Musriatul (021-3375 2338) - Ananto (0888 8506 471)
Sos 2     : Agus Arbana (0818 734 78) - Agus Hartono (0859 5995 4177)
Sos 3    : Cecep Rosmali (0813 1883 2025) - Resmi Lestari (0818 0685 6970)
Budaya   : Herman (0856 9863 387)

Demikian yang dapat saya sampaikan,
 
Salam,
Irwan (1.5,Bio1)
 



Program Angk. 89 (2)

Sharing ide saja agar niat baik tsb bisa berjalan dan efektif, mungkin ada baiknya dibuat kelompok2 kecil dengan anggota maks 10 orang, kriteria pembentukannya bebas bisa kedekatan tempat tinggal, kecocokan komunikasi atau yg lainnya tetapi diusahakan dg background kompetensi/profesi yg berbeda. Yang penting kelompok harus punya komitmen kuat untuk saling bantu satu sama lain, tdk harus diterjemahkan bantuan dlm bentuk materi, bisa apa saja saran, pemikiran, keahlian, jejaring, informasi dll yg dpt bermanfaat u setiap anggota dikelompoknya. Pertemuan rutin mutlak harus dilakukan oleh tiap2 kelompok (disinilah sgt dibutuhkan komitmen, keikhlasan dan sedikit pengorbanan dr masing2 kita) dalam pertemuan didiskusikan mengenai permasalahan ataupun keinginan untuk pengembangan usaha dari tiap2 anggota dalam kelompok dan anggota yg lain berusaha untuk memberikan solusi dan dukungannya. Demikian seterusnya hal tsb dilakukan secara kontinue, selanjutnya peran Iluni menjadi induk dari kelompok2 tsb dan menyelenggarakan event besar mempertemukan seluruh kelompok untuk sharing dan saling tukar info yg bermanfaat u kelompok lain. Konsep ini hampir seperti "master mind" di negara asalnya amrik sana dan sdh cukup banyak di adopsi oleh negara lain dan salah satu yg cukup sukses di Korea, kan nggak ada salahnya kalo sesuatu yg baik kita coba...
Kembali ini sekedar saran mgk rekan2 berkenan, tq. was

Budi 1-2, fisda
 



Program Angk. 89(1)

Dear All,

 

Tanggapan for point 1 & 2  pada prinsipnya saya SANGAT SETUJU dan saya yakin akan sama jawabannya dengan rekan-rekan alumni yang lainnya.

 

Solusi yang perlu diambil, adalah "bagaimana kita dapat melaksanakan point 1 & 2 tersebut?"

 

Mungkin scope pembicaraan bisa kita perkecil lagi agar lebih focus dan segera terlaksana yaitu;

 

a)       Kita bicarakan ttg penciptaan usaha (bisnis) apa yang terbaik saat ini ??? Dan nantinya akan dikelola oleh rekan alumni yang punya banyak waktu atau Alumni yang belum mapan thd bidang pekerjaan yang digeluti selama ini dan natinya akan dilaksanakan dengan bimbingan rekan alumni yang expert dan telah berpengalaman di bidang usaha tersebut?

b)       Jika telah ada ide usaha sebagaimana tsb di atas, maka kita bisa ajukan kepada para rekan-rekan alumni yang dirasa telah sukses so bisa ber investasi.

 

So jika disetujui, maka for next scope pembicaraan kita langsung kepada  huruf a & b di atas,

 

Trim,s

 

 

 

D. Purwo Sudarsono (DEPE, Alumni 3 bio 4)

 



Program Angk. 89

Dear Decy & seluruh pengurus Ang.89,

Thanks buat gagasan & efforts tuk ngumpulin kita2 dan program2
sosialnya. I highly appreciate that.

Dari pertemuan kemarin, saya menangkap bahwa kita peduli ke temen2
seangkatan yang telah meninggal plus keluarga yang ditinggalkannya.
Makanya, kita hunt banget temen2 yang telah meninggal.

Saat ini, saya mau kasih sedikit input, bila setuju boleh juga
dimasukin ke dalam program2 sosial kita, entah di urutan priority
keberapa - terserah deh. Diantaranya :

1. SIAPA SIH DIANTARA KITA YANG SAKIT PARAH DAN TIDAK MAMPU?
kenapa kita ga tolong dari sekarang, jangan sampai dia meninggal dulu
baru kita bantu.(Boleh kita hunt juga mereka).

2. SIAPA SIH DIANTARA KITA YANG HIDUPNYA "GA SURVIVE BANGET"?,
nganggur/ tidak b'penghasilan, tidak punya pekerjaan tetap, dll.
Kita bantu mereka juga, buat ngewarung, ngebengkel, usaha2 kecil
lainnya atau disalurkan bekerja berdasarkan koneksi dari kita2, dengan
syarat mereka yang dibantu dan sukses wajib membantu yang lain.

3. Sebaliknya, SIAPA SIH DIANTARA KITA YANG TAJIR, SUKSES KARIR dan atau USAHA?
Kita hunt mereka supaya bisa bantu no.1, 2. co. yang jadi dokter bisa
kasih keringanan/rekomend asi berobat murah lah, yang punya posisi
bagus di kantor atau punya usaha bisa ajak2 kerja lah, dst...

Decy, lo pernah ngomong kan di 17 Agustusan bahwa diantara kita ga
semuanya beruntung, gw inget banget itu.
Kita hunt mereka yang bener2 ga beruntung, memang ga mudah sih
...pasti mereka pada malu mengaku nganggur, sakit, atau apalah.. perlu
pendekatan sbgai sahabat supaya mereka mau terus terang.

Sekian dulu ah.. , sorry kepanjangan & thanks buat ngebacanya sampe selesai.

Salam,
Awink
1.2; Sos3
 



Rabu, 10 Desember 2008

Pahami Papa? Pahami Mama?


Oleh: Hingdranata Nikolay

Orang tua setengah mati bergulat dengan anaknya yang menurut mereka harus memahami mereka.  Orang tua frustrasi berpikir kenapa anak mereka tidak kunjung bisa mengerti mereka.  Beberapa orang tua malah menganggap anak mereka sebagai anak yang tidak berguna, nakal, tidak pengertian, dan lain-lain, karena berkali-kali diminta untuk memahami orang tua, anak mereka dianggap tidak kunjung melakukannya.

Sebenarnya apa yang terjadi?

Ini sebuah pesan singkat hari ini: ANAK-ANAK TIDAK PERNAH MENJADI ORANG TUA!  Karena mereka tidak pernah menjadi orang tua, PETA REALITA dan MODEL DUNIA mereka tidak pernah me-register memory atau pengetahuan bagaimana menjadi orang tua.  Silly untuk berpikir bahwa mereka seharusnya sudah punya gambaran ini di PETA mereka, karena itu mereka wajib memahami orang tua.  Kalau tidak ada di PETA REALITA mereka, bagaimana mereka menemukannya di PETA tersebut saat orang tua memarahi mereka karena mereka dianggap tidak memahami?  Mereka malah heran dan bertanya-tanya apa salah mereka.  Saya tidak menemukan kota Jakarta di PETA Sumatera, dan saya dimarahi karena tidak bisa menemukannya?

Bedanya, orang tua pernah menjadi anak-anak.  Orang tua sudah punya PETA REALITA dan MODEL DUNIA anak-anak, walau tentu di setiap jaman ada penambahan dan modifikasi berdasarkan PILIHAN yang tersedia di jaman tersebut.  Jadi advantage seharusnya ada di tangan orang tua.  Orang tualah yang harus memahami bagaimana anak-anak ini bersikap dan apa isi PETA REALITA mereka!

Orang tua dan para sahabat I2, anak-anak menyayangi kita.  Mereka menyayangi dari sisi anak-anak.  Mereka tidak memandang kita dari sisi pandang orang tua.  Mereka mendengarkan kita, melihat kita, merasakan apapun, dari PETA REALITA dan MODEL DUNIA anak-anak.  Keletihan kerja tidak ada di PETA mereka.  Stress menghadapi kegagalan di pekerjaan tidak ada di PETA mereka.  Dimarahi bos tidak ada di PETA mereka.  Frustrasi menghadapi rumitnya pekerjaan tidak ada di PETA mereka.  Mereka hanya datang dengan PETA bersih: saya ingin papa lihat coretan saya. Saya ingin mama lihat saya bermain dengan senyum.  Saya ingin papa main bersama saya.  Saya ingin mama membacakan saya cerita ini.

Karena ada orang tua, saat anaknya mengajak bermain, yang didengar dalam pikiran orang tua setelah sang anak mengajak bermain adalah sang anak berkata, "Saya tidak peduli papa sedang capek dan stress bekerja, pokoknya papa harus main bersama saya!".   Padahal sang anak hanya 'mengajak bermain'!  Mereka tidak memahami kita saat sedang capek dan butuh waktu untuk tidak diganggu?  Betul sekali.  Mereka tidak paham.  Mereka tidak pernah merasa capek setelah bekerja.  Mereka belum pernah harus berkonsentrasi mengerjakan pekerjaan rumit.  Mereka belum tahu bagaimana rasanya menghadapi situasi tersebut.   Mereka tidak paham.

So, saat Anda mau berucap: "Pahamai Papa!" atau "Pahami Mama!", pertimbangkanlah bahwa mereka tidak paham.  Karena itu tidak perlu marah saat mereka tetap maksa.  Kita boleh menegur dan menjelaskan isi PETA kita dengan berbagai analogi yang sesuai PETA mereka, mengenai apa itu keletihan kerja.  Kita boleh saja bertanya apakah setelah seharian bermain dan saat mereka ingin istirahat dan kita mengajak mereka bermain, apakah kita mengganggu mereka atau tidak, mereka kesal atau tidak.  Dan sejenisnya.  Isi PETA mereka dengan berbagai analogi yang melengkapi dan memperkaya PETA mereka.  Bukan memarahi mereka karena isi PETA mereka tidak sesuai dengan PETA orang tua!  Mereka hanyalah anak-anak dengan PETA mereka.

HAPPY PARENTING!

Have a positive day!

 
Fajar B (1.7, Bio1)

Kamis, 27 November 2008

Pengen Nulis

Nggak tau apa yang mau ditulis. sekadar corat-coret karena ngerasa kepanggil pas lihat milis temen-temen dengan komen seru-seru.
Sejujurnya, ampe paragraf kedua ini, saya masih bingung mo nulis apa. Pengen cerita-cerita ngikutin gayanya Amali kayaknya nggak bisa, jam terbangnya beda. Kawan satu ini sudah menguasai ruang dan waktu lewat jaringan gelombang centrifugal atawa longitudinal, gitu kata anak-anak fisik yang emang sejak zaman ganu, waktu sebagian dari kita masih pake sepatu merek bigboss ampe trus ningkat ke Puma (sorry soalnya dulu nggak pernah pake Dr Marten-docmar-), udah bekutet di istilah ama teori tadi.
Balik lagi ke apa yang mo ditulis, ternyata emang nggak gampang. perlu keberanian buat ngungkapin keinginan dalam bentuk rangkaian kata-kata. Setuju kalo ada yang nyaranin, coba aja belajar ke Fajar karena dia saban hari ketemuan ama huruf-huruf di tuts keyboardnya. tapi pegimana caranya ngubungin orang super sibuk ini?
Kepaksa nyusun kalimat sendiri, sejak kecemplung di jaringan maya karena digeret-geret Irwan WK sang moderator, sepertinya baru kemaren ninggalin bangku SMA. Jadi kebayang waktu diusir keluar ruangan ama guru PMP  gara-gara 'nyingsot' di kelas. Atawa jadi comblangnya temen-temen pas ada yang 'ngincer' anak baru ketika Masa Orientasi Studi (MOS) hanya karena pegang jabatan sebagai  dewan kehormatan.
Ho-ho (Agung Nugroho) pasti inget waktu ngadepin  anak baru yang  nangis karena nggak rela ''kuncir seupritnya' digunting. Atau ngojok-ngojokin rekan yang kepincut berat ama murid baru, ampe nyari akal supaya 'mahluk manis' tadi bisa dimarahin dewan kehormatan, trus ada rekan yang pura-pura ngebelain si junior, malah pake acara gebrak-gebrakan meja cuma untuk dapetin perhatian si cewek kalo kakak kelasnya ada yang jadi 'pahlawan kesorean'. Kalo pun akhirnya yang apes 'dewan kehormatan' karena dibenci gara-gara sok kuasa, tapi hati ini kayaknya lega begitu ngeliat ada yang udah jadian trus mojok pacaran di kantin kenangan.
Wuaah, udah ampe bepuluh-puluh detik, nih tulisan nggak beres juga. Ketimbang kagak jadi-jadi, kayaknya musti pamit segera. Padahal masih pengen nyapa anak-anak Fisik, Bio, Sos dan Budaya yang namanya ada di 'Tinta'.
Ketimbang-ketimbang, kayaknya harus kayaknya.....
Oman
 
    
 

Rabu, 26 November 2008

Kisah Gadis Kecil dan Hasan Al Bashri

S ore itu Hasan al-Bashri sedang duduk-duduk di teras rumahnya. Rupanya ia sedang bersantai . Tak lama setelah ia duduk bersantai, lewat jenazah dengan iring-iringan pelayat di belakangnya. Di bawah keranda jenazah yang sedang diusung berjalan gadis kecil sambil terisak-isak. Rambutnya tampak kusut dan terurai, tak beraturan.

Al-Bashri tertarik penampilan gadis kecil tadi. Ia turun dari rumahnya dan turut dalam iring-iringan. Ia berjalan di belakang gadis kecil itu. Di antara tangisan gadis itu terdengar kata-kata yang menggambarkan kesedihan hatinya. "Ayah, baru kali ini aku mengalami peristiwa seperti ini." Hasan al-Bashri menyahut ucapan sang gadis kecil, "Ayahmu juga sebelumnya tak mengalami peristiwa seperti ini."

Keesokan harinya, usai salat subuh, ketika matahari menampakkan dirinya di ufuk timur, sebagaimana biasanya Al-Bashri duduk di teras rumahnya. Sejurus kemudian, gadis kecil kemarin melintas ke arah makam ayahnya. "Gadis kecil yang bijak," gumam Al-Bashri. "Aku akan ikuti gadis kecil itu."

Gadis kecil itu tiba di makam ayahnya. Al-Bashri bersembunyi di balik pohon, mengamati gerak-geriknya secara diam-diam. Gadis kecil itu berjongkok di pinggir gundukan tanah makam. Ia menempelkan pipinya ke atas gundukan tanah itu. Sejurus kemudian, ia meratap dengan kata-kata yang terdengar sekali oleh Al-Bashri.

" Ayah, bagaimana keadaanmu tinggal sendirian dalam kubur yang gelap gulita tanpa pelita dan tanpa pelipur? Ayah, kemarin malam kunyalakan lampu untukmu, semalam siapa yang menyalakannya untukmu? Kemarin masih kubentangkan tikar, kini siapa yang melakukannya, Ayah? Kemarin malam aku masih memijat kaki dan tanganmu, siapa yang memijatmu semalam, Ayah? Kemarin aku yang memberimu minum, siapa yang memberimu minum tadi malam?

Kemarin malam aku membalikkan badanmu dari sisi yang satu ke sisi yang lain agar engkau merasa nyaman, siapa yang melakukannya untukmu semalam, Ayah?" "Kemarin malam aku yang menyelimuti engkau, siapakah yang menyelimuti engkau semalam, ayah? Ayah, kemarin malam kuperhatikan wajahmu, siapakah yang memperhatikan tadi malam Ayah? Kemarin malam kau memanggilku dan aku menyahut penggilanmu, lantas siapa yang menjawab panggilanmu tadi malam Ayah? Kemarin aku suapi engkau saat kau ingin makan, siapakah yang menyuapimu semalam, Ayah? kemarin malam aku memasakkan aneka macam makanan untukmu Ayah, tadi malam siapa yang memasakkanmu? "

Mendengar rintihan gadis kecil itu, Hasan al-Bashri tak tahan menahan tangisnya. Keluarlah ia dari tempat persembunyiannya, lalu menyambut kata-kata gadis kecil itu. "Hai, gadis kecil! jangan berkata seperti itu. Tetapi, ucapkanlah, "Ayah, kuhadapkan engkau ke arah kiblat, apakah kau masih seperti itu atau telah berubah, Ayah?

Kami kafani engkau dengan kafan yang terbaik, masih utuhkan kain kafan itu, atau telah tercabik-cabik, Ayah? Kuletakkan engkau di dalam kubur dengan badan yang utuh, apakah masih demikian, atau cacing tanah telah menyantapmu, Ayah?"

"Ulama mengatakan bahwa hamba yang mati ditanyakan imannya. Ada yang menjawab dan ada juga yang tidak menjawab. Bagaimana dengan engkau, Ayah? Apakah engkau bisa mempertanggungjawab kan imanmu, Ayah? Ataukah, engkau tidak berdaya?"

"Ulama mengatakan bahwa mereka yang mati akan diganti kain kafannya dengan kain kafan dari sorga atau dari neraka. Engkau mendapat kain kafan dari mana, Ayah?"

"Ulama mengatakan bahwa kubur sebagai taman sorga atau jurang menuju neraka. Kubur kadang membelai orang mati seperti kasih ibu, atau terkadang menghimpitnya sebagai tulang-belulang berserakan. Apakah engkau dibelai atau dimarahi, Ayah?"

"Ayah, kata ulama, orang yang dikebumikan menyesal mengapa tidak memperbanyak amal baik. Orang yang ingkar menyesal dengan tumpukan maksiatnya. Apakah engkau menyesal karena kejelekanmu ataukah karena amal baikmu yang sedikit, Ayah?"

"Jika kupanggil, engkau selalu menyahut. Kini aku memanggilmu di atas gundukan kuburmu, lalu mengapa aku tak bisa mendengar sahutanmu, Ayah?" "Ayah, engkau sudah tiada. Aku sudah tidak bisa menemuimu lagi hingga hari kiamat nanti. Wahai Allah, janganlah Kau rintangi pertemuanku dengan ayahku di akhirat nanti."

Gadis kecil itu menengok kepada Hasan al-Bashri seraya berkata, "Betapa indah ratapanmu kepada ayahku. Betapa baik bimbingan yang telah kuterima. Engkau ingatkan aku dari lelap lalai."

Kemudian, Hasan al-Bashri dan gadis kecil itu meninggalkan makam. Mereka pulang sembari berderai tangis.



ﻪﺘﺎﻜﺮﺒﻮ ﷲﺍﺔﻤﺤﺭﻮ ﻡﻜﻴﻠﻋ ﻢﻼﺴﻠﺍﻮ  

 

 

Wassalam,

Deni Handhoko

EkaNawa plus Amoeba


Jawaban Sederhana Penuh Makna

Oleh : Dede Farhan Aulawi

Di suatu senja sepulang kantor, saya masih berkesempatan untuk ngurus
Tanaman di depan rumah, sambil memperhatikan beberapa anak asuh yang
Sedang belajar menggambar peta, juga mewarnai. Hujan rintik - rintik
Selalu menyertai di setiap sore di musim hujan ini. Di kala tangan sedikit
Berlumuran tanah kotor,...terdengar suara tek...tekk.. .tek...suara tukang
Bakso dorong lewat.

Sambil menyeka keringat..., ku hentikan tukang bakso itu dan memesan
Beberapa mangkok bakso setelah menanyakan anak - anak, siapa yang mau
Bakso ?
"Mauuuuuuuuu. ..", secara serempak dan kompak anak - anak asuhku menjawab.

Selesai makan bakso, lalu saya membayarnya. ...
Ada satu hal yang menggelitik fikiranku selama ini ketika saya
Membayarnya, si tukang bakso memisahkan uang yang diterimanya. Yang satu
Disimpan dilaci, yang satu ke dompet, yang lainnya ke kaleng bekas kue
Semacam kencleng. Lalu aku bertanya atas rasa penasaranku selama ini.
"Mang kalo boleh tahu, kenapa uang - uang itu Emang pisahkan ? Barangkali
Ada tujuan ?"

"I
ya pak, Emang sudah memisahkan uang ini selama jadi tukang bakso yang
Sudah berlangsung hampir 17 tahun. Tujuannya sederhana saja, Emang hanya
Ingin memisahkan mana yang menjadi hak Emang, mana yang menjadi hak Orang
Lain / tempat ibadah, dan mana yang menjadi hak cita - cita penyempurnaan
Iman ".

"Maksudnya... ?", saya melanjutkan bertanya.

"Iya Pak, kan agama dan Tuhan menganjurkan kita agar bisa berbagi dengan
Sesama. Emang membagi 3, dengan pembagian sebagai berikut :
1. Uang yang masuk ke dompet, artinya untuk memenuhi keperluan hidup
Sehari - hari Emang dan keluarga.
2. Uang yang masuk ke laci, artinya untuk infaq/sedekah, atau untuk
Melaksanakan ibadah Qurban. Dan alhamdulillah selama 17 tahun menjadi
Tukang bakso, Emang selalu ikut qurban seekor kambing, meskipun kambingnya
Yang ukuran sedang aja.
3. Uang yang masuk ke kencleng, karena emang ingin menyempurnakan agama
Yang
saya pegang yaitu Islam. Islam mewajibkan kepada umatnya yang mampu,
Untuk melaksanakan ibadah haji. Ibadah haji ini tentu butuh biaya yang
Besar. Maka Emang berdiskusi dengan istri dan istri menyetujui bahwa di
Setiap penghasilan harian hasil jualan bakso ini, Emang harus menyisihkan
Sebagian penghasilan sebagai tabungan haji. Dan insya Allah selama 17
Tahun menabung, sekitar 2 tahun lagi Emang dan istri akan melaksanakan
Ibadah haji.

Hatiku sangat...sangat tersentuh mendengar jawaban itu. Sungguh sebuah
Jawaban sederhana yang sangat mulia. Bahkan mungkin kita yang memiliki
Nasib sedikit lebih baik dari si emang tukang bakso tersebut, belum tentu
Memiliki fikiran dan rencana indah dalam hidup seperti itu. Dan seringkali
Berlindung di balik tidak mampu atau belum ada rejeki. Terus saya
Melanjutkan sedikit pertanyaan, sebagai berikut :
"Iya memang bagus...,tapi kan ibadah haji itu hanya diwajibkan bagi yang
Mampu, termasuk memiliki kemampuan dalam biaya....".

Ia menjawab, " Itulah sebabnya Pak.
Saya justru malu kalau bicara soal
Mampu atau tidak mampu ini. Karena
arti mampu bukan hak pak RT atau
Pak RW, bukan hak pak Camat ataupun MUI.
Kalau kita anggap diri kita orang yang mampu, maka insya Allah dengan segala Kuasaan dan kewenangannya Allah bakal kasih  kemampuan pada kita".

"Masya Allah...,sebuah jawaban elegan dari seorang tukang bakso".

Sahabat....
Cerita ini sangat sederhana. Semoga memberi hikmah terbaik bagi kehidupan
Kita. Amin
 
Salam,
Fajar B (1.7,Bio1)
-----------------



Rabu, 19 November 2008

Galery, Ita Koleksi






Titipan dari nyonya nich, dia bilang gini

"A ini gambar yang dulu di pajang di blog juga dong, masa bio1 mulu"
Ya udach namanya juga sayang dari pada-dari pada pan mendingan-mendingan.
Maka nya jadi juga dech nich photo yang jadul di pasang.
Okeh met bernostalgia.
Salam,
Ita (1.7,Bio2) + Irwan (1.5,Bio1)